Ini terungkap saat pelatihan
kelompok Gaharu 88 yang beralamat di Jl. Jati VIII No 80 a Sawah Lebar Bengkulu
bekerjasama dengan Majalah Trubus menggelar pelatihan budidaya pohon gaharu
Sabtu – Minggu (31 Januari – 1 Februari). Pelatihan diikuti dengan praktik di
Jl. Cimanuk.
Pelatihan diikuti 27 peserta yang
berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Riau, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,
Pontianak dan Malaysia. Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Gaharu 88, Ir. Joni
Surya Djakfar.
Peserta tampak antusias mendengarkan
penjelasan dari pemateri yang berasal dari Asosiasi Gaharu Indonesia (Asgarin),
Dr. M. Faisal Salampessy, SH. Peserta yang cukup menarik perhatian adalah
mantan Sekjen Dephan RI, Letjen TNI Purn R.H. Soeyono, SE dan peserta dari Malaysia
Dato’ Dr. Hj. Ilias yang tampak serius memperhatikan penjelasan pemateri.
“Pelatihan seperti ini merupakan
media untuk disampaikan kepada masyarakat, kalangan pengusaha mengenai manfaat
pohon gaharu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sehingga dengan digelarnya
pelatihan menarik masyarakat dan kalangan pengusaha untuk menanam pohon
gaharu,” ujar Joni.http://asgarin.com/
Nilai ekonomis gaharu terletak pada
gubal gaharu yang muncul setelah pohon gaharu terinfeksi dan mati. Gubal gaharu
mengandung damar wangi (aromatic resin) yang mempunyai aroma khas. Di Indonesia
dijumpai tidak kurang dari 16 jenis tumbuhan penghasil gubal gaharu.
“Gaharu juga bermanfaat untuk
obat-obatan. Selain itu juga bermanfaat untuk wewangian. Saat ini kebutuhan
gaharu dunia mencapai lebih dari 61.310 ton per tahun. Konsumsi gaharu terbesar
seperti negara-negara Timur Tengah, Taiwan, Jepang, China. Di negara-negara
tesebut gaharu menjadi kebutuhan pokok. Ini prospek yang sangat bagus,” jelas
Joni.
Sekjen Asgarin, Dr. M. Faisal
Salampessy, SH mengatakan, budidaya gaharu cukup mudah, tidak memerlukan
perawatan tinggi dan Bengkulu memiliki struktur tanah yang cocok untuk
tumbuhnya tanaman gaharu. “Bengkulu merupakan habitat tumbuhnya gaharu di pulau
Sumatra.
Pohon gaharu ini mudah
dibudidayakan. Bisa ditanam sebagai tanaman tumpang sari, bisa ditanam di
pekarangan rumah, batas tanah,median jalan, taman, pot dan lain-lain. Kebutuhan
pasar terhadap gaharu juga semakin meningkat,” ujar Faisal.
Dilanjutkan Faisal, peran serta
pemerintah sangat diperlukan untuk sosialisasi gaharu ini. “Pemerintah
hendaknya lebih berkonsentrasi untuk memperhatikan komoditi ini.
Selain memiliki nilai ekonomis
tinggi budidaya gaharu juga akan meningkatkan jumlah tenaga kerja. Misalnya
untuk proses pemanenan membutuhkan tenaga kerja yang relatif banyak. Pemanenan
dilakukan dengan cara penebangan terhadap pohon gaharu dan selanjutnya
dilakukan pemisahan dari tiap lubang bor yang telah membentuk gubal gaharu, ini
membutuhkan tenaga kerja yang banyak,” terang Faisal.
Saya punya kayu gaharu dan galih/ gubalnya, jenis aquilaria malacensis..insyalloh tidak kecewa, smntara masih glondongan untk lbih myakinkan pembeli, saya berminat segra menjualnya,smntara ada 2 kuintal, gubalnya masih didalam glondongan kayu, dan insyalloh kalo ini segra terjual saya mash mmpunyai stok yang super, saya BERNIAT MENJUALNYA SEGERA, BAGI YANG BERMINAT SEGRA HUBUNGI SAYA,
BalasHapusHubungi saya..bustamin batam, 082393992448
Saya punya kayu gaharu dan galih/ gubalnya, jenis aquilaria malacensis..insyalloh tidak kecewa, smntara masih glondongan untk lbih myakinkan pembeli, saya berminat segra menjualnya,smntara ada 2 kuintal, gubalnya masih didalam glondongan kayu, dan insyalloh kalo ini segra terjual saya mash mmpunyai stok yang super, saya BERNIAT MENJUALNYA SEGERA, BAGI YANG BERMINAT SEGRA HUBUNGI SAYA,
Hubungi saya.. bustamin batam, 082393992448 saya
Klw memang mahal dan langka kenapa komen diatas sepiiiiiiiiiii yah
BalasHapus